Pemuda Bangsa

Senin, 14 Desember 2015

10 Penemu paling Hebat dari Indonesia yang Diakui Dunia

Negeri Kita Tercinta Indonesia ini ,disamping memiliki kekayaan alam yang luar biasa, juga memiliki kekayaan intelektual dari para rakyatnya yang kini, hasil penemuan dan inovasi mereka dipakai secara internasional dan mendunia.nyangka kan sob kalo yang nemuin anak bangsa,berikut ini adalah 10 penemu paling Hebat dari Indonesia diantara ribuan penemu Hebat Indonesia lainnya

1. Tjandramukti
Peneliti pertanian tropis dan salah satu pelopor mixed farming yang mengabdikan hampir seluruh hidupnya di desa ini, sekitar tahun 2000 berhasil menemukan varietas kedelai baru yang memiliki produktifitas yang tinggi, mencapai 3,4 ton per hektar (salah satu yang tertinggi di daerah tropis secara internasional ), dibandingkan rata- rata nasional yang hanya 1,3 ton per hektar.
Kedelai ini memiliki ukuran besar, protein yang tinggi (43,9 %), umur yang pendek (72 hari), dan memiliki kemampuan adaptasi yang baik di daerah tropis bila ditanam dengan best practice yang beliau kembangkan. Hasil pemurnian bertahun- tahun dalam keadaan yang terkontrol, pada akhirnya menghasilkan dua varietas kedelai unggul, yang pertama telah diserahkan kepada pemerintah daerah dan di daftarkan menjadi benih kedelai unggul nasional dengan nama Kedelai Grobogan, sedang varietas yang lain belum didaftarkan.
Selain kedelai, beliau juga menemukan konsep sumur resapan komunal untuk memanen air hujan di lahan persawahan serta metode optimalisasi tanaman subtropis di daerah tropis seperti ketela pohon, jagung, dan kedelai.

2. Mujair

Mujair adalah nama seorang bapak yang pada tahun 1939 menemukan ikan yang pada akhirnya dinamai dengan nama yang sama di muara sungai Serang, Blitar.Beliau berhasil mengembangbiakkan ikan yang bukan asli perairan Indonesia dan menjadi populer hingga sekarang. (baru tau ternyata mujair ntu nama orang ) pak mujair itu mengembangbiakkan ikan yang aslinya ikan laut menjadi ikan air tawar !

3. Prof. Poorwo Soedarmo
Anda pasti hapal apa itu Empat Sehat Lima Sempurna, suatu slogan yang sangat mudah diingat dan tidak dapat dipungkiri berhasil dalam menyehatkan masyarakat Indonesia.Slogan atau lebih tepatnya konsep ini dicetuskan oleh seorang tokoh gizi Indonesia kelahiran Malang pada tahun 1904 bernama Poorwo Soedarmo. (ini juga di SD udah terkenal slogannya tapi penemunya kok ane baru tau )

4. Tjokorda Raka Sukawati

Beliau adalah penemu metode Sosrobahu
Sistem pembuatan penyangga jalan layang secara sejajar dengan jalan yang akan dibuat, dan dapat diputar dengan mudah bila akan digunakan. Sistem ini menghemat tempat, sehingga tidak memacetkan lalu lintas di bawahnya bila sebuah jalan layang dibuat di atas jalan lain.

5. Prof. Ir. R.M. Sedyatmo
Lulusan ITB angkatan 1934 ini berhasil menemukan pondasi cakar ayam pada tahun 1962
Sistem pondasi ini memungkinkan pembangunan di atas lahan yang labil, seperti landasan pacu pelabuhan udara Soekarno Hatta, Jakarta, dan banyak bangunan lain di seluruh dunia.(dari Indonesia nih)


6. Mukibat
Pak Mukibat adalah petani sederhana dari Kediri ini pada tahun 1950 menemukan sistem penanaman singkong yang revolusioner. Beliau menempelkan batang ketela pohon karet yang daunnya rimbun di atas ketela pohon biasa (grafting). Setelah di tanam hasilnya sangat luar biasa. Dengan sistem pemanenan berulang, sebuah ketela pohon dapat memproduksi hingga 5 kali lipat dari yang biasanya. Untuk menghormati sistem tempel pada ketela pohon saat ini secara internasional dinamai sistem Mukibat, meskipun saat ini banyak orang mengaku- aku sebagai sistem mereka dengan sedikit modifikasi dari aslinya.

7. BJ HABIBIE

Bapak habibie juga salah satu penemu besar dari indonesia
dia adalah penemu Teori, Faktor dan Metode Habibie (Teknologi Pesawat Terbang)


8. Michael Iskandar a.k.a Om Chia
Beliau menemukan Mesin Big Bang yang di pakai dan di sukai Valentino Rossi
Sejak tahun 1949, Om Chia menjadi pembalap yang membawa bendera Suzuki. Loyalitasnya pada profesi yang dijalani melahirkan keparcayaan dah hasil yang maksimal. Hingga akhirnya pada tahun 60-an Om Chia berputar haluan, namun tetap dalam koridor dunia balap dengan menjadi mekanik.
Sejak saat itu, karirnya terus meningkat dan terus berkreasi sesuai iklim balap Indonesia dan mengawal berbagai pembalap tanah air.Namanya yang dikenal sebagai pembalap Suzuki ditahun 1949, kemudian berlanjut menjadi bagian tim riset balap motor Suzuki di tahun 1963 dan juga sebagai tokoh dibelakang suksesnya prestasi balap motor Indonesia.Beliau meninggal 4 mei 2010

9. Prof. Dr. Khoirul Anwar

Prof. Dr. Khoirul Anwar adalah pemilik paten sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah seorang Warga Negara Indonesia yang kini bekerja di Nara Institute of Science and Technology, Jepang.
Khoirul adalah lulusan dari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung dengan cum laude di tahun 2000. Meraih gelar master dan doktor dari Nara Institute of Science and Technology (NAIST) pada tahun 2005 dan 2008. Ia menerima IEEE Best Student Paper award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) 2006, California, USA.

10. Pak Minto
BERAWAL dari pemikiran, suatu saat kayu hutan dan minyak bumi akan habis. Minto(4, guru SD Negeri Prambon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur(Jatim), memikirkan pembuatan kompor tenaga surya. Ketika itu tahun 1986.Pengetahuannya tentang sifat lensa dan penyerapannya terhadap panas mengilhami pembuatan kompor tenaga Matahari itu.
Minto mengakui, kompor tenaga surya berfungsi ganda yang dihasilkannya memang tidak praktis. “Memang perlu penyempurnaan, supaya lebih praktis,” ujarnya. Kompor tenaga surya hasil buah karya Minto ini, tidak hanya dinikmati tetangga-tetangga dekatnya, tetapi juga oleh para pembelinya. Maukah CGI, World Bank, ADB atau UNDP membantu membiayai usaha2 Minto yang brilian ini

Cara Berpikir Secara Kritis Untuk Meraih Sukses Gemilang


Langkah pertama agar kita bisa berpikir kritis, kita harus memahami dulu definisinya. Saat ini, banyak yang salah kaprah tentang berpikir kritis. Dikiranya, pandai menyalahkan orang lain disebut kritis. Padahal bukan, itu bari sebagian dari berpikir kritis.
Jika kita baca definisinya dari wikipedia, Critical thinking is a way of deciding whether a claim is true, partially true, or false. Artinya adalah sebuah cara menentukan apakah sebuah klain itu benar, sebagian besar, atau salah. Jadi, berpikir kritis tidak melulu melihat kesalahan saja, tetapi melihat kebenaran juga.
Berpikir kritis bisa didefinisikan dengan sederhana, yaitu melihat bagian mana yang salah atau tidak. Berpikir kritis adalah bagian dari proses saat kita berpikir Zoom In, artinya agar kita bisa melihat sesuatu lebih detil. Kemudian kita bisa membetulkannya.
Apa kaitannya berpikir kritis dengan sukses? Jelas sekali kaitannya. Jika Anda belum sukses saja, atau saat Anda menghadapi sebuah masalah, Anda harus mampu melihat apa yang Anda lakukan dengan benar, mana yang salah, mana yang benar dengan jeli.
Inilah yang disebut Anda kritis pada apa yang Anda lakukan, sehingga mampu menemukan mana yang salah dan benar. Mempertahankan yang benar dan memperbaiki yang salah. Berpikir kritis pada diri sendiri jauh lebih memberikan manfaat daripada hanya mengkritisi orang lain, itu pun hanya melihat salahnya saja.

Cara Agar Bisa Berpikir Kritis

Setelah memahami definisi berpikir kritis, harusnya Anda sudah mulai bisa membayangkan cara agar berpikir kritis. Ada beberapa keterampilan berpikir yang perlu kita miliki agar dapat berpikir kritis. Yang pada intinya, berpikir kritis bukan hanya mengandalkan logika, tetapi metode dan wawasan yang memadai. Adalah tidak valid pemikiran kritis dari orang yang wawasannya masih sempit.
Ternyata, cara untuk berpikir kritis tidak mudah?
Disinilah masalahnya, kita memang tidak diajarkan sejak awal cara untuk berpikir kritis sejak kita sekolah. Yang dijejalkan kepada kita lebih banyak teori, informasi, dan beban untuk mendapatkan nilai ujian yang baik. Namun cara berpikir, sering kali kurang mendapatkan perhatian. Sehingga, saat kita belajar cara agar bisa berpikir kritis, terlihat seperti sulit.

Cara Cepat Berpikir Kritis

OK, itu kesalahan pendidikan kita, memperbaiki pendidikan butuh waktu. Sementara, untuk kemajuan kita, baik diri sendiri maupun kemajuan bangsa secara umum, kita perlu cara cepat berpikir kritis. Karena kita butuh … mendesak!
Langsung saja, kita belajar cara melatih berpikir kritis. Caranya sederhana. Tetapkan sebuah objek, peristiwa, pernyataan, sistem, atau apa pun yang akan dijadikan untuk melatih diri. Contohnya Anda akan mengkritisi apa yang selama ini Anda lakukan untuk meraih sukses tertentu.
Langkah pertama kita harus memiliki kriteria. Salah dan benar atau penilaian itu harus ada kriterianya. Misalnya, untuk menilai sistem kerja Anda selama ini, kriterianya berkaitan dengan sukses Anda. Apakah akan mendekatkan diri kepada sukses, atau tidak? Jika mendekatkan, artinya punya nilai benar atau bagus.
Langkah kedua, cobalah pecahlah sistem Anda kedalam bagian-bagian lebih kecil. Atau bisa juga dengan meninjau dari berbagai aspek yang terkait.
Langkah ketiga, amati setiap bagian, bandingkan dengan kriteria Anda. Jika perlu pecah lagi dan bandingkan.
Kemudian ambil kesimpulan, mana yang benar dan mana yang salah.
Tentu saja, cara ini adalah cara sederhana. Namun cukup aplikatif untuk kehidupan kita sehari-hari.
Cara mengasah berpikir kritis ialah Anda harus sering melakukan metode berpikir seperti ini. Yang namanya mengasah adalah mengosok berulang-ulang, artinya Anda harus melakukannya secara berulang-ulang. Mengasah berpikir kritis adalah cara meningkatkan berpikir kritis Anda.
Namun, seperti dijelaskan diatas, bahwa apa yang dijelaskan disini adalah cara sederhana untuk masalah pribadi. Saat Anda mau menerapkan berpikir kritis untuk masalah yang lebih besar, akan lebih kompleks lagi. Anda perlu mengetahui cara mengembangkan berpikir kritis.
Cara mengembangkan berpikir kritis ialah dengan mengembangkan wawasan, kemampuan logika, dan berbagai metode berpikir lainnya. Begitu juga dengan pemahaman nilai-nilai yang akan diperlukan saat memberikan penilaian.

Cara Berpikir Rasional, Kritis, Dan Kreatif

Bagaimana cara berpikir kritis dan rasional? Sudah satu paket! Kalau Anda sudah berpikir kritis dengan baik, sekaligus Anda akan berpikir rasional. Pada dasarnya, berpikir rasional adalah cara berpikir dengan menggunakan “rasio” atau logika dan mengesampingkan emosi. Berpikir rasional adalah bagian dari berpikir kritis.
Jika digabungkan berpikir kreatif dan kritis, akan sangat powerful. Berpikir kritis akan menemukan area-area yang perlu diperbaiki. Sementara, dengan berpikir kreatif Anda akan mampu mencari ide-ide solusi untuk memperbaiki area-area yang bermasalah.
Cara berpikir kreatif dan kritis adalah dua hal yang berbeda. Keduanya memiliki metode tersendiri, sebab memiliki tujuan yang berbeda pula. Silahkan pelajari ebook saya Anda Pun Bisa Jenius untuk mempelajari cara berpikir kreatif.

Cara Mengatasi Hambatan Dalam Berpikir Kritis

Hambatan dalam berpikir kritis pada dasarnya ada dua, yang pertama emosi (hawa nafsu) dan yang kedua wawasan yang kurang memadai. Saat emosi kita menguasai, misalnya kebencian atau kecintaan, bisa melumpuhkan logika. Hawa nafsu melumpuhkan akal.
Cara mengatasi hamabatan dalam berpikir kritis yang pertama adalah tidak memperturutkan hawa nafsu. Didalamnya tidak mengikuti kebencian atau kecintaan, tetapi lebih fokus pada data, logika, dan nilai-nilai.
Cara kedua adalah dengan menambah wawasan terus menerus. Adalah salah jika berpikir hanya menggunakan akal saja. Berpikir akan selalu menggunakan informasi yang ada dalam memori Anda. Semakin banyak dan utuh informasi yang dimiliki, maka logika kita akan semakin tajam dan kita akan berpikir lebih kritis.
Mudah-mudahan, pengetahuan cara berpikir secara kritis ini bisa berguna untuk berbagai aspek kehidupan kita termasuk meraih sukses yang gemilang.

sumber : klik di sini

Kisah Raeni si Anak Tukang Becak Kejar Ilmu Hingga Inggris

        
    Raut wajah Mugiyono berseri-seri tak kuasa menahan senyum yang menampilkan deretan giginya yang putih. Dia bersemangat mengayuh becaknya mengantar gadis manis yang berdandan rapi dan memakai toga wisuda. Maklum, gadis yang menumpang becaknya adalah putri bungsunya.
            Raeni, namanya. Penerima beasiswa Bidik Misi yang mengambil Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu, berangkat ke lokasi wisuda dari indekosnya diantar ayahnya dengan becak. Raeni dan ayahnya langsung menjadi perhatian para keluarga wisudawan dan puluhan wartawan Selasa 10 Juni 2014 kemarin. Kendati demikian, senyum bangga tetap menghiasi wajah Raeni, juga sang bapak.
            Ayah Raeni memang bekerja sebagai tukang becak, yang setiap hari mangkal tak jauh dari rumahnya di Kelurahan Langenharjo, Kendal. Pekerjaan itu dilakoni Mugiyono, setelah ia berhenti sebagai karyawan di pabrik kayu lapis. Sebagai tukang becak, penghasilannya tak menentu. Sekitar Rp 10-Rp 50 ribu per hari. Karena itu, ia juga bekerja sebagai penjaga malam sebuah sekolah dengan gaji Rp 450 ribu per bulan.
            Meski dari keluarga kurang mampu, Raeni berkali-kali membuktikan keunggulan dan prestasinya. Dia beberapa kali memperoleh indeks prestasi 4. Sempurna! Prestasi itu dipertahankan hingga ia lulus, sehingga ia ditetapkan sebagai wisudawati terbaik dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,96.
            Raeni juga menunjukkan tekad baja, agar bisa menikmati masa depan yang lebih baik dan membahagiakan keluarganya. "Selepas lulus sarjana, saya ingin melanjutkan kuliah lagi. Pengin-nya melanjutkan (kuliah) ke Inggris. Ya, kalau ada beasiswa lagi," kata gadis yang bercita-cita menjadi guru tersebut. Tentu saja cita-cita itu didukung sang ayahanda. Mugiyono mendukung putri bungsunya itu untuk berkuliah, agar bisa menjadi guru sesuai cita-citanya.
            "Sebagai orangtua hanya bisa mendukung. Saya rela mengajukan pensiun dini dari perusahaan kayu lapis agar mendapatkan pesangon," kata pria yang mulai menggenjot becak sejak 2010 itu.
            Rektor Unnes Fathur Rokhman mengatakan, apa yang dilakukan Raeni membuktikan tidak ada halangan bagi anak dari keluarga kurang mampu untuk bisa berkuliah dan berprestasi. "Meski berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang, Raeni tetap bersemangat dan mampu menunjukkan prestasinya. Sampai saat ini Unnes menyediakan 26% dari jumlah kursi yang dimilikinya, untuk mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Kami sangat bangga dengan apa yang diraih Raeni," kata Fathur.

Ubah Minder Jadi Prestasi
            Semangat dan kecerdasan Raeni membuat banyak orang berdecak kagum. Namun demikian, dia mengaku sempat minder karena pekerjaan ayahnya sebagai pengayuh becak. "Dulu pernah minder orangtua tukang becak. Tapi, kenapa minder? Beliau orangtua saya, mendidik saya, meski tidak memberi biaya hidup banyak (saat kuliah), tapi mendukung saya. Saya sangat bangga," katanya.
            Selama kuliah, ia dikenal cerdas dan disiplin. Bahkan, berkali-kali menjuarai lomba dan memperoleh hadiah uang tunai, yang sebagian disisihkan untuk diberikan kepada orangtuanya, Mugiyono dan Sujamah. Gadis kelahiran 13 Januari 1993 itu juga sangat aktif di kampus, antara lain dengan menjadi Tenaga Laboratorium Asistenship Pendidikan Akuntansi FE Unnes dan Tenaga Laboratorium Asistenship Jurusan Pendidikan Ekonomi FE Unnes. Nilai 4 dalam IPK-nya seakan menjadi rutinitas sejak masuk kuliah. Menurut Raeni, manajemen waktu menjadi kunci suksesnya.
            Putri kedua pasangan Mugiyono dan Sujamah selalu mendapat IPK cumlaude selama menimba ilmu. Raeni mengaku sangat mengatur waktu belajarnya bahkan ketika jeda pergantian jam mata kuliah. "Kadang kalau ada materi yang belum dimengerti saya menghubungi dosen saat jeda jam kuliah. Jadi nantinya tidak hanya mendapat nilai saja tapi benar-benar mengerti," ungkap Raeni.
            Meski belajar dan mengerjakan tugas menjadi prioritas saat kuliah, ia tetap menjaga komunikasinya dengan teman-teman. "Kalau jeda kuliah saya juga interaksi dengan teman, update info juga," kata saat ditemui di rumah kosnya, Jalan Kalimasada nomor 24, Semarang.
            Penerima beasiswa Bidikmisi itu tidak hanya disiplin dalam hal akademik. Di kehidupan sehari-harinya di kos, Raeni tetap dikenal sebagai sosok disiplin oleh penghuni dan ibu kos. Ia selalu berusaha menjalankan salat berjamaah di Masjid, seperti yang diajarkan orangtuanya.
            Sejak kuliah ia nyaris tak pernah merepotkan kedua orangtua. Sejak semester 3, Raeni sudah berusaha mencari penghasilan tambahan dengan memberikan les private kepada murid SMA. Sosok Mugiyono yang sempat membuatnya minder, ternyata mampu membentuk Raeni berdisiplin, sportif, dan hidup sederhana.
            Nama Raeni sudah sampai ke telinga Anies Baswedan. Keberhasilan putri tukang becak itu membuat pelopor gerakan Indonesia Mengajar itu ingin berkomunikasi secara langsung dengan Raeni. Apalagi Raeni ingin menjadi pendidik. "Saya sudah bicara via telepon tadi," ujar Anies di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis 12 Juni 2014.
Setelah berkomunikasi dengan Raeni, Anies baru mengetahui jika lulusan terbaik Unnes itu sudah mengikuti tes masuk Indonesia Mengajar. Bahkan, Raeni bakal menghadapi ujian wawancara. "Dia lagi tes Indonesia Mengajar. Dia sudah lolos fase pertama. Nanti akan fase kedua, direct assessment atau wawancara," tuturnya. Meski Raeni tengah menjadi buah bibir, namun Anies menegaskan, jalannya ujian masuk akan berlangsung objektif. 

Ditawari Beasiswa ke Inggris
            Kepala Humas Unnes Sucipto Hadi Purnomo mengabarkan, sejumlah perusahaan menyatakan minatnya untuk merekrut sarjana pendidikan ekonomi ini bekerja. Selain itu, sebuah foundation juga menyatakan minatnya menyeponsori gadis kelahiran Kendal ini kuliah S2 di Inggris.
            Sementara itu, Rektor Unnes Fathur Rokhman di Jakarta mengabarkan, pihaknya akan memfasilitasi Raeni untuk kuliah S2 seperti cita-citanya. "Beasiswa itu kami upayakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," katanya.
            Bagi Fathur, Raeni telah memberikan pesan penting kepada kita bahwa pendidikan dapat menjadi alat memotong mata rantai kemiskinan. Pemerintah telah mengupayakan supaya anak-anak berpestasi dari keluarga tidak mampu dapat menikmati pendidikan tinggi. "Di luar itu, yang paling penting dari diri Raeni adalah tentang pentingnya kesungguhan. Dia membuktikan kepada kita semua, kondisi keluarga yang berkekurangan tidak jadi kendala jika diiringi dengan tekad yang kuat," tandasnya.

oleh : Silvanus Alvin, Edhie Prayitno Ige, Tanti Yulianingsih, Mevi Linawati (http://news.liputan6.com/read/2062384/kisah-raeni-si-anak-tukang-becak-kejar-ilmu-hingga-inggris)

Jumat, 11 Desember 2015

PENYIMPANGAN NILAI-NILAI PANCASILA DAN PENTIINGNYA PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA



            
          Sebagai warga negara Indonesia tentu tidak asing lagi kita dengan istilah Pancasila. Ya, pancasila adalah dasar negara dari Indonesia. Pancasila merupakan sebuah fundamen yang dimiliki oleh Indonesia sebagai tuntunan dan kaidah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pancasila yang sudah disusun sedemikian rupa menjadi dasar pembangun atau pondasi dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Pancasila juga dapat sebagai pengontrol dalam setiap tindakan yang kita perbuat.
            Belajar memahami Pancasila secara mendalam sangatlah penting. Tidak akan bisa kita menjadi warga negara yang baik tanpa memahami nilai-nilai yang terkandung dalam sila- sila Pancasila.  Perlu pendekatan secara menyeluruh kedalam aspek sila-sila Pancasila. Karena setiap sila yang ada dalam Pancasila tentunya tidak lahir tanpa makna. Bukan sekedar poin-poin kosong belaka, bukan sekedar susunan kalimat yang indah. Melainkan sila-sila Pancasila merupakan sebuah filosofi, sebuah penjabaran, dan sebuah pengajaran yang kompleks bagi setiap warga negara Indonesia. Sehigga sangat perlu kita sebagai warga negara yang cinta akan bangsa ini belajar mengenai Pancasila
            Mahasiswa sebagai calon - calon pemimpin dan penerus cita-cita bangsa, juga sebagai agent of change sangatlah penting bisa memahami nilai-nilai dalam Pancasila. Mahasiswa yang sejatinya adalah seorang pemuda bangsa sudah kebanyakan memiliki sikap yang cenderung kurang peduli terhadap lingkungan sendiri atau bahkan lingkungan bernegara. Mahasiswa cenderung egois dan bertindak semaunya tanpa memikirkan pengaruh yang akan terjadi setelahnya. Hal - hal negatif yang timbul pada diri pemuda tersebut dapat dikikis dengan penanaman dan pemahaman nilai - nilai moral Pancasila.
            Pancasila merupakan sebuah ideologi yang kuat. Para pendiri bangsa menyusun Pancasila untuk menjadi dasar mencapai cita - cita bangsa. Ir. Soekarno sang pencetus nama Pancasila juga tidak sembarangan dalam memilih nama “Pancasila”. “Panca” yang berarti lima dan “sila” yang berarti poin atau pokok. Sila - sila yang ada dalam Pancasila begitu mencerminkan kehidupan dan keadaan bangsa. Sila - sila Pancasila sangat sesuai dengan keadaan masyarakat Indonesia yang beragam dan mengutamakan semangat persatuan dalam segala aspek kehidupan apa pun. Seperti yang ditawarkan Soekarno di pidato 1 Juni 1945 di sidang BPUPKI yang pertama, apabila Pancasila terlalu banyak, maka ditawarkan ekasila yaitu Gotong Royong. Gotong Royong adalah semangat kebersamaan dan persatuan dalam menjalankan suatu tindakan. Gotong Royong inilah inti dari Pancasila. Semangat kebersamaan dan persatuan untuk menjadikan Indonesia negara yang besar dan kuat. Semangat kebersamaan dan persatuan pula yang menjadikan Pancasila semakin kuat sebagai ideologi negara Indonesia.
            Namun seiring berjalannya waktu dan semakin tumbuhnya negara ini dari awal mula merdeka, Pancasila mulai mendapat tantangan dan goyangan dari beberapa pihak yang ingin melunturkan dan merobohkan nilai - nilai Pancasila. Bahkan terdapat beberapa golongan yang ingin menggulingkan Pancasila dan mengganti dengan ideologi  yang sesuai dengan kehendaknya. Tantangan tidak sampai disitu, ada juga beberapa golongan yang menyalah gunakan Pancasila sehingga pelaksanaan Pancasila tidak sesuai dengan semestinya. Penyimpangan - penyimpangan pun marak terjadi.
            Diawal kemerdekaan Pancasila sudah mulai diuji kekuatannya. Mulai dari peristiwa PKI Madiun yang ingin mengganti dasar negara Pancasila dengan ideologi komunis. Kemudian juga muncul pemberontakan - pemberontakan yang juga punya tujuan sama yakni mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi yang mereka kehendaki. Seperti pemberontakan  DI/TII berbagai daerah di Indonesia seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selantan. Ada juga pemberontakan PRRI dan Permesta. Semua punya niatan sama yaitu ingin meruntuhkan Pancasila.
            Di era orde lama Pancasila pun tidak lepas dari goncangan - goncangan dan tantangan - tantangan.  Berbagai permasalahan mengenai persatuan dan kesatuan, ekonomi yang labil yang berakibat inflasi, pemerintahan yang condong ke arah komunis atau blok timur dan berbagai masalah lainnya seakan menjadi ujian untuk Pancasila tetap bertahan. Sebagai puncaknya adalah meletusnya gerakan 30 September tahun 1965. PKI lah yang dianggap sebagai pelaku utama aksi tersebut. Membunuh jenderal - jenderal besar TNI kala itu, seakan mengultimatum Indonesia untuk beralih dari ideologi awal yakni Pancasila menjadi ideologi komunis.  Indonesiapun dalam keadaan genting saat itu. Namun Pancasila tetaplah kuat hingga PKI gagal mengubah ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis, yang kemudian dikenal dengan “Kesaktian Pancasila”.
            Setelah berakhirnya peristiwa tersebut ditumpaslah segala unsur - unsur PKI. Mulai dari pejabat pemerintahan hingga masyarakat sipil yang dituduh komunis semua dibersihkan.  Soeharto tampil sebagai “pahlawan” yang memberantas unsur - unsur PKI tersebut. Situasi politik yang masih belum stabil dan berkurangnya kepercayaan rakyat terhadap Soekarno ditambah lagi dengan nama baik Soeharto menumpas PKI sekan memuluskan jalan Soeharto untuk menjadi penguasa baru Indonesia. Hingga akhirnya berakhirlah rezim Soekarno dan berganti dengan rezim baru dimana Soeharto sebagai pemimpinnya.
            Di era orde baru pembangunan berlangsung dengan pesat. Kemajuan di berbagai bidang menjadi prestasi yang sangat mengagumkan. Ekonomi tumbuh semakin sehat dan bahkan Indonesia mendapat julukan macan asia karena pertumbuhan ekonominya yang begitu pesat. Namun di tengah kemajuan negara Indonesia, terdapat penyelewengan - penyelewengan nilai Pancasila yang terdapat di dalamnya. Tidak lain dan tidak bukan adalah adanya unsur kediktatoran yang dilakukan oleh pemimpin rezim orde baru yakni Soeharto.
            Dengan mengatas namakan Pancasila setiap orang yang menentang dengannya dianggap bertentangan dengan Pancasila dan wajib untuk “dibereskan”.  Secara tidak langsung rakyat diharuskan untuk tunduk sepenuhnya terhadap Soeharto. Rakyat menjadi terkekang tidak bisa bebas berpendapat dan berkarya. Rakyat diliputi rasa kecemasan dan ketakutan apabila mereka salah dalam berbicara sekalipun dalam lingkungan yang kecil. Kebebasan berpendapat yang menjadi hak setiap warga negara menjadi berkurang atau bahkan hilang. Hingga memunculkan budaya baru “asal bapak senang” yang berarti hanya mengharapkan pujian dari atasan semata.  Hal - hal tersebut sangat bertentangan dengan sila kedua Pancasila yang menjunjung tinggi keadilan bagi setiap warga negara.
            Situasi politik pun tidak lepas dari kediktatoran sang penguasa. Pejabat pemerintahan hingga perwakilan rakyat di parlemen hampir di dominasi oleh orang - orang dari partai yang sama, dimana Soeharto yang menjadi ketua partai tersebut. Itu terjadi karena partai terebut selalu menang di setiap pemilu. Cukup janggal memang selama hampir 32 tahun pemilu dimenangkan oleh satu partai saja yaitu partai milik Soeharto. Demokrasi seakan tidak tampak batang hidungnya. Demokrasi hilang entah kemana karena sejatinya keputusan ada di tangan Soeharto sendiri. Sila keempat dari Pancasila yang jelas jelas menjunjung tinggi demokrasi seakan menjadi sebuah simbol belaka.
            Krisis ekonomi berkepanjangan melanda Indonesia. Mahasiswa melakukan demo besar - besaran menuntut adanya reformasi. Sudah cukup Soeharto memerintah negeri ini dan perbaikan ekonomi harus dilakukan. Itulah tuntutan mahasiswa yang melakukan demo dimana-mana untuk menyeru Soeharto turun dari jabatannya dan diadakannya reformasi. Soeharto menyerah, dan akhirnya rezim orde baru runtuh setalah 32 tahun berkuasa dengan segala prestasi dan penyimpangan - penyimpangan nilai Pancasila yang dilakukannya. Hingga lahirlah sebuah masa yang baru yaitu masa Reformasi.
            Reformasi yang berlangsung hingga saat ini bukannya tanpa hambatan dan rintangan. Semangat Pancasila yang benar yang coba dihidupkan kembali menghadapi berbagai tantangan. Dari beberapa daerah yang ingin mendirikan negara sendiri seperti Timor Timur, Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Republik Maluku Selatan (RMS), dan Gerakan Papua Merdeka. Sebuah cambuk bagi negri ini ketika Timor Timur akhirnya lepas dan menjadi sebuah negara bernama Timor Leste. Persatuan dan kesatuan menjadi perhatian yang serius yang dilakukan oleh pemerintah setelah lepasnya Timor Timur. Masalah HAM juga menjadi perhatian serius dalam menghidupkan semangat Pancasila kembali. Karena HAM masih belum bisa dikatakan aman dan terjamin. Karena keinginan tertentu sebuah golongan hingga tega merenggut hak seseorang lainnya. Sebagai contoh kasus adalah terbunuhnya aktivis HAM yaitu Munir, yang dengan lantang membela hak - hak setiap warga, yang sampai sekarang kasusnya belum terkuak secara tuntas.
            Di era modern seperti saat ini, tantangan akan ideologi Pancasila datang tidak hanya dari dalam negeri sendiri melainkan juga dari luar negeri. Kemajuan teknologi yang sangat pesat dan arus globalisasi yang semakin kencang membuat berbagai informasi masuk dengan mudah ke Indonesia. PKI sudah bubar dan habis. Halauan komunispun juga sudah tidak terdengar di Indonesia. Rezim diktator juga telah berakhir. Kini tantangan untuk Pancasila adalah arus globalisasi yang juga ikut menggerogoti mental dan pemikiran rakyat Indonesia.
            Globalisasi yang kian meluas jika tidak dikendalikan bisa jadi mengancam setiap sila yang ada dalam Pancasila. Globalisasi pula yang bisa jadi menjadi penyebab merosotnya moral bangsa ini sehingga semakin menyimpang nilai - nilai Pancasila. Semangat Pancasila yang mencoba ditumbuhkan kembali selepas reformasi dijalankan menjadi susut kembali akibat berbagai konfrontasi tidak langsung dari dunia luar. Berbagai fenomena dan kejadian yang diluar nilai - nilai Pancasila marak terjadi. Budaya kebersamaan, persatuan, dan kesatuan terkikis.
            Berbagai konflik agama bermunculan. Dari serangan teroris yang mengatas namakan agama hingga pembakaran tempat ibadah. Ledekan sana sini dengan berbau SARA di dunia nyata maupun dunia maya seakan menjadi jamur dimusim penghujan. Pembicaraan masalah agama menjadi sesuatu yang sangat rentan untuk dibicarakan. Perdebatan mengenai siapa yang paling benar menjadi hal yang terelakkan. Toleransi hanya menjadi sebuah kata tanpa adanya pelaksanaan yang nyata. Hal - hal tersebut sangat mempengaruhi pemikiran masyarakat dan berujung pada perpecahan dan hilangnya semangat persatuan. Padahal sudah jelas Indonesia merupakan sebuah negara yang beragama, mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan mengakui adanya 6 kepercayaan yang dianut oleh masyarakatnya.
            Di ranah pemerintahan pejabat menjadi semena-mena terhadap rakyatnya sendiri. Hanya mengobral janji ketika pemilihan dan sibuk menghabiskan uang rakyat untuk dirinya sendiri ketika sudah terpilih, sudah menjadi hal yang sangat sering terjadi. Sungguh miris memang melihat nasib rakyat kecil yang digantungkan kepada wakil-wakil di pemerintahan, tetapi malah disalahgunakan tanggung jawab tersebut untuk sekedar memuaskan hasrat duniawi para wakil rakyat tersebut. Pantaskah kita menaruh kepercayaan kepada mereka para wakil rakyat yang memperjuangkan asa kita dalam tidur mereka ketika sidang. Pembangunan  hanya terpusat di satu daerah dengan catatan mereka yang berduitlah yang bisa merasakan nikmatnya pembangunan. Sulit mencari letak keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan keadaan yang seperti ini. Yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin.
            Pesta demokrasi yang menjadi ajang kesempatan seluruh rakyat Indonesia bersuara secara langsung juga terciderai oleh ulah oknum - oknum atau golongan tertentu yang haus akan kekuasaan. Banyak orang yang menjadi gila kekuasaan, dan terkadang hanya bermodalkan eksistensi (terkenal) dan uang  tanpa mempunyai kapasitas dan elektabilitas, maju menjadi anggota dewan atau sebagai kepala daerah. Suara rakyatpun dibeli, bahkan sampai penyelenggara pemilu bisa dibeli. Sedangkan untuk warga di daerah terpencil demokrasi tidak mempunyai makna apa-apa. Sudah banyak terjadi di daerah terpencil surat suara belum sampai ditangan hasil sudah bisa dutentukan. Artinya suara masyarakat disana terwakilkan dengan paksa dan tidak sesuai kehendak hatinya. Demokrasi seperti inilah faktanya yang terjadi di Indonesia walaupun tidak terjadi di semua daerah di Indonesia.
            Para pemuda bangsa juga semakin terkikis semangat kebangsaan. Penanaman nilai - nilai Pancasila yang minim ditambah pengaruh budaya luar yang masuk tanpa bisa dibendung membuat para pemuda kehilangan rasa nasionalismenya. Para pemuda lebih bangga dengan pergaulan ala barat, mendengarkan musik - musik dari luar negri, bangga menggunakan barang luar negri, bergaya hiup hedon. Para pemuda juga menjadi bersifat egois dan kurang peka terhadap keadaan sekitar. Terlalu sibuk dengan dunia maya nya sehingga membutakan akan dunia nyata yang ada disekelilingnya. Padahal sejatinya ditangan pemudalah nasib negara ini bergantung. Ditanga para pelajar dan mahasiswa negara ini akan mencapai kemajuan yang luar biasa. Namun apalah daya semangat Pancasila yang harusnya dimiliki setiap pemuda bangsa justru semakin hilang. Nilai - nilai Pancasila tergeser dengan hukum “yang penting aku senang”.
            Hal-hal di atas sudah cukup menggambarkan betapa nilai - nilai dalam Pancasila sudah mulai tergeser dengan keadaan zaman yang semakin maju yang mirisnya melunturkan semangat Pancasila yang dimiliki oleh pendiri bangsa. Penyimpangan - penyimpangan yang terjadi bukan hanya karena sifat - sifat buruk seseorang yang kebanyakan menginginkan kekuasaan, tetapi juga karena kurangnya pemahaman secara mendalam mengenai nilai - nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila.
            Namun tidak bisa sepenuhnya menyalahkan setiap pribadi akan hal ini. Pendidikan penanaman nilai - nilai Pancasila sangat kurang diterima dalam kehidupan sehari - hari. Penanaman mengenai Pancasila hanya diterima melalui bangku sekolah dan dengan alokasi waktu yang sangat minim pula. Parahnya penanaman Pancasila berhenti ketika mentas dari bangku sekolah. Hal ini sangat fatal karena akan membuat semacam anggapan bahwa pendidikan penanaman nilai-nilai Pancasila tidak berguna. Sehingga selepas dari bangku sekolah nilai - nilai Pancasila tidak tertanam kuat dan tidak menerapkannya dalam kehidupan nyata. 
            Pemerintah sebagai penguasa dan yang mengatur setiap keadaan di negara ini seharusnya bisa menciptakan sebuah sistem yang dimana menanamkan nilai - nilai Pancasila dalam setiap segi aspek kehidupan. Penanaman dapat dimulai sejak dini hingga seseorang tersebut menjadi tua sekalipun tanpa terkeculali. Memberikan waktu lebih di sekolah untuk membahas secara mendalam poin-poin dan nilai-nilai dalam setiap sila Pancasila. Tidak hanya di sekolah, pemerintah juga dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk sesuatu yang positif yaitu secara tidak langsung menanamkan nilai-nilai dari sila Pancasila secar rutin dan intens. Begitu juga di perkantoran, diadakan progam yang intinya menumbuhkan semangat Pancasila, menanamkan nilai-nilai setiap sila Pancasila dan dapat mengaplikasikannya di dunia kerja sesuai dengan bidangnya.  Dengan memasukkan unsur Pancasila disetiap segi aspek kehidupan maka dengan sendirinya rasa semangat dan nasionalisme Pancasila akan tumbuh kuat pada diri seseorang.
            Apabila sudah tumbuh nilai-nilai dan semangat Pancasila, maka bangsa ini akan mampu menjadi bangsa yang besar dan kuat dengan budaya khasnya yakni gotong royong, dan mampu untuk berjalan menuju cita-cita bangsa.
Designed By Blogger Templates | Distributed By Gooyaabi Templates