Pemuda Bangsa

Jumat, 11 Desember 2015

Kontribusi Pemuda Bagi Pembangunan Bangsa



Jika menilik sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, di mana saat itu kondisi pemuda dalam tekanan, namun masih berpikir dan bertindak, melakukan apa yang bisa diperbuat. Pemuda masa itu, menjadi ujung tombak dalam mengantarkan bangsa dan negara menuju kemerdekaan.
Semangat ini yang perlu diteladani dan menjadi inspirasi para pemuda saat ini. Pada masa itu, pemuda Indonesia bersemangat untuk berkontribusi bagi tercapainya Indonesia merdeka, tanpa bekal, bahkan tanpa fasilitas apapun. Pemuda saat ini yang berada di alam merdeka dan lengkap dengan fasilitas modern, mestinya lebih banyak berkontribusi demi melanjutkan cita-cita perjuangan para pendahulunya.
Ironisnya, sering kali tersiar kabar para pemuda melakukan hal-hal buruk, baik terhadap dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungannya. Jarang sekali kita melihat atau mendengar pemuda Indonesia melakukan hal-hal yang baik, terhadap dirinya sendiri, orang lain, maupun lingkungan sekitarnya.
Perlu saya tekankan di sini mengapa saya menggunakan kata “baik” dan “buruk”. Kata “baik” merujuk pada sesuatu yang benar, sejalan dengan norma, nilai, dan kebiasaan masyarakat. Dan “buruk” bermakna sebagai sesuatu yang tidak terpuji, terkutuk, melanggar norma, nilai, dan kebiasaan masyarakat.  Pertanyaannya, apa yang terjadi pada pemuda kita di masa kini? Mengapa hal-hal baik kalah oleh hal-hal buruk?
Undang-Undang (UU) No 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, mendefiniskan pemuda sebagai “ ... Warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun”.
Pemuda sebagaimana disebut dalam UU di atas, berjumlah kurang lebih 63 juta jiwa(27 persen) dari proyeksi jumlah penduduk Indonesia tahun 2013 yang mencapai 242 juta jiwa. Namun mereka digolongkan sebagai pemuda, adalah tenaga yang produktif. Tenaga produktif inilah yang berperan sebagai mesin penggerak lajunya roda pembangunan bangsa dan negara.
Tenaga produktif ini pula yang memiliki potensi energi yang sangat besar menciptakan sesuatu yang baru, dan mengembangkan sesuatu yang sudah ada. Pemuda perlu dididik dan dibina agar potensi yang dimilikinya dapat menghasilkan kontribusi yang positif bagi pembangunan nasional.
Oleh sebab itu, pemuda merupakan aset berharga dari suatu bangsa. Apa artinya sumber daya alam atau kekayaan negara berlimpah-ruah jika di kemudian hari tidak ada generasi penerus yang dapat mengelolanya.
Karenanya, dibutuhkan kontribusi para pemuda dalam mengisi dan melanjutkan cita-cita Indonesia merdeka. Kontribusi itu bisa dimanifestasikan dalam berbagai bentuk. Setiap pemuda mempunyai potensi dasar untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Banyak contoh pemuda Indonesia yang sukses dan berprestasi di berbagai bidang dengan latar belakang pendidikan yang berbeda pula; ilmiah (akademik), kewirausahaan, pembangunan lingkungan, konservasi alam, dan lain sebagainya.
Namun untuk itu semua, dibutuhkan ketekunan dan motivasi yang tinggi, serta pemikiran- pemikiran positif, dan kemampuan melihat sebuah persoalan sebagai tantangan yang harus ditemukan solusinya.
Let’s think locally, but act globally. Mari kita kembangkan yang ada di sekitar kita, dengan konsep (pemahaman) yang lebih universal untuk kemaslahatan orang banyak. Dan kepada pemuda Indonesia, mari bersama-sama saling menginspirasi, samakan visi, bersatu, dan bekerjasama untuk maju bersama demi kejayaan bangsa dan negara. Yakinlah, kita, bisa!

Aries Stevanus Gerryianto,

Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Rusia

sumber: klik disini
Share This

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Blogger Templates | Distributed By Gooyaabi Templates